Selamat Datang di blog komunitas mahasiswa dan alumni Teknik Informatika angkatan 2004 Universitas Teknologi Yogyakarta

Ada Apa Dengan Tes TOEFL UTY (1)

TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) adalah sebuah test yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris seseorang yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Test Toefl mungkin tidak asing lagi bagi kita kalangan akademik ini, karena nilai Toefl seringkali dijadikan syarat akademik misalnya untuk kelulusan, beasiswa, diterima kerja dll.

Dikampus kita sendiri nilai Toefl digunakan sebagai pelengkap syarat kelulusan dimana nilai minimal yang harus dicapai agar mahasiswa tersebut dinyatakan lulus adalah 400 untuk tahun 2008 ini. Namun sekarang bukan toefl lagi namanya hal ini berkaitan dengan adanya apa ya.. baca sendiri ah..
Keputusan tersebut diambil semenjak publikasi "Trademark Cautionary Notice" dari ETS (English Test Service), yang memegang lisensi tunggal tes TOEFL, di harian Kompas, 13 April 2007. Dalam peringatan tersebut, dinyatakan bahwa ETS adalah satu–satunya pemegang lisensi tes TOEFL di Indonesia. Karenanya, pernyataan bahwa suatu lembaga menyelenggarakan tes "TOEFL–like" atau "TOEFL Prediction" adalah bentuk pelanggaran hak cipta. Peringatan itu juga mencantumkan ETS akan menempuh jalur hukum jika menemui bentuk–bentuk pelanggaran hak cipta TOEFL tersebut. Buntu publikasi peringatan tersebut ITB memutuskan untuk tidak lagi memberikan tes TOEFL–like. "Setahu saja bukan hanya ITB," kata Jati, " Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Hasanudin, mengeluarkan keputusan yang sama dengan keputusan ITB"

UPT Pusat Bahasa tetap menyelenggarakan tes TOEFL tapi merupakan tes TOEFL yang resmi dikeluarkan oleh ETS melalui IIEF, Indonesian–International English Foundation. Tes ini memang tidak seharga Rp 55.000,– seperti tes TOEFL–like yang ditawarkan UPT Pusat Bahasa sebelum–sebelumnya. Tes TOEFL yang satu ini biaya tesnya mencapai Rp 275.000,–. TOEFL ini merupakan TOEFL Institutional yang resmi; dicap sebagai TOEFL.ITP (TOEFL Institutional Test Program). Tes TOEFL hanya akan diselenggarakan jika minimum kuota pengambilan tes tercapai. "Kalau terkumpul 12 orang, baru TOEFL kita selenggarakan," tutur Jati, "Kami terpaksa harus begitu karena kami menyamakan kuota minimum IIEF."

Nggak tahu sekarang istilahnya apa ato mungkin sekarang justru mengadopsi IELTS mengingat beberapa rekan2 mengatakan sekarang ada speakingnya juga.

Dulu saya sendiri udah pernah mengikuti Toefl di UTY, yang pertama gak lulus hanya 384 dan yang kedua lulus dengan score 417 meski dengan sedikit insiden kecil, hehehe. Untuk bisa meraih score yang tinggi pada Toefl wajarnya ya kita harus belajar bahasa ing-
gris disamping ada banyak trik2 untuk meraih score yang tinggi, namun intinya kembali kepada kemampuan kita dalam berbahasa Inggris.

Yang jadi pertanyaan besar sekarang adalah kenapa seorang Hafid Mukhlasin (hehehe) seorang administrator yang sering melontarkan "Curhat Garis Kerasnya" menulis tentang Toefl. Ikuti wawancara saya dengan Hafid berikut ini : (hehehe)

Saya : "Apa alasan mas hafid nulis tentang Test Toefl di UTY?adakah kontroversi atau kejanggalan yang terjadi pada Test Toefl di UTYtersebut!"

Hafid : "Maaf saya luruskan dulu sekarang istilahnya bukan Toefl mas! tapi gak papa lah toh saya sendiri juga kurang tahu apa istilah baru yang digunakan UTY. Jadi alasan saya nulis ini karena ada seorang temen saya bernama 'XYZ' yang baru2 ini tes 'Toefl' untuk syarat kelulusannya namun dia belum berhasil dengan lumayan mengejutkan, skorenya ~360, saya tertarik menulis ini karena beberapa hari sebelum tes dia terlihat cukup percaya diri bahkan sempat ngejek atas keabsahan Toefl saya yang dulu!, saya pikir dia waktu itu tidak sombong, saya pikir dia waktu itu memang punya kemampuan english diatas rata2, namun setelah kejadian ini saya jadi harus berpikir 2 kali tentang 'XYZ' ini"

Saya : "Siapa XYZ itu sebenaranya? bisakah Anda jelaskan! Begitu bencikah Anda dengan dia"

Hafid : "Oh, untuk itu saya tidak bisa menjelaskannya, maaf. Benci? oh nggak sama sekali, cuman dikit kecewa karena dia teman dekat saya. Sebenaranya sebelum Toefl ini dia juga gagal mencapai hasil baik dalam sebuah ujian syarat kelulusan, menanggapi hal ini seorang temen saya yang lain (cewek) bilang kepada saya, 'XYZ nilainya jelek yah??', lalu dia cerita bahwa dia pernah dikecewakan XYZ beberapa hari sebelum ujian tersebut. Dua kejadian yang membuat orang lain kecewa ternyata membawa dampak yang kurang sedap buat XYZ. Saya hanya bisa berpesan sebagai temen hendaknya XYZ lebih menghargai temen!"

Saya : "Apa yang terjadi pada Anda? Aku justru berpikir bahwa bukan hanya itu saja yang membuat Anda menulis artikel ini!"

Hafid : "Ehm. Yup tentu saja, namun aku tidak mau berstatemen lebih jauh tentang ini karena bisa menimbulkan fitnah!"

Saya : "Apa maksud Anda? Adakah yang salah dengan apa dengan test toefl atau panitianya?"

Hafid : "Oh tidak, ini bukan 100% kesalahan test toefl atau panitianya, memang sih tentang itu beberapa waktu lalu ada komentar kurang sedap dari seorang rekan, namun bukan itu, ini justru saya lihat diluar itu!"

Saya : "Ini menarik sekali, bisakah Anda memberikan sedikit bocoran atas apa yang menjadi masalah sebenaranya!"

Hafid : "Hehehe. jika segala sesuatunya telah saya peroleh dengan lengkap maka akan saya expose di blog ini!"


Read more....

Tentu saja sebagai Administrator saya tidak menutup mata atas apa yang menjadi usul dari pembaca atau pengunjung blog ini. Secara pribadi sih saya justru senang jika member bertambah dan yang posting bertambah, hal itu mungkin bisa jadi akan lebih meramaikan dan mewarnai blog ini.

Secara teknis untuk menjadikan Anda sebagai member di blog ini yang bisa ikut posting adalah semudah membalikkan telapak tangan atau semudah mengedipkan mata, tapi ada hal2 yang harusnya Anda juga memakluminya dan membuat saya pribadi sebagai admin tidak bisa begitu saja mengabulkannya.

Ini bukan masalah pembatasan, ini bukan masalah perbedaan atau bahkan ini juga bukan masalah keangkuhan atau kesombongan kami dalam hal ini angkatan 2004. Namun kembali ke tujuan dari pembuatan blog ini, kami menyepakati anggotanya memang bukan untuk umum melainkan hanya intern angkatan 2004, dari nama blognya saja mungkin sudah menggambarkan siapa blog ini, akan lucu sekali jika ada yang bukan angkatan 2004 menjadi member hal itu menyalahi tujuan awal dan kesepakatan awal.

Jadi sebagai admin saya memohon maaf bila hal itu tidak bisa begitu saja saya kabulkan, karena blog ini bukan milik saya namun milik angkatan jadi harus ada persetujuan dulu dari mayoritas anggota kami tentang peraturan baru. Untuk membuat aturan baru artinya kami harus mengumpulkan rekan2 yang saat ini hal itu akan sangat sulit dilakukan, berhubung banyak dari anggota kami yang sudah tidak aktif lagi kuliah.

Sebagai solusi mungkin kita bisa membuat blog lagi dengan cakupan yang lebih luas yaitu seluruh mahasiswa dan alumni UTY misalnya. Tapi jangan suruh saya untuk membuatkan dan mengelolanya, silahkan Anda yang masih muda2 ini heheh. untuk membuat maupun mengelolanya, kalo perlu bentuk panitia. Dan satu yang perlu Anda ingat saya Hafid Mukhlasin akan sangat mendukung langkah Anda tersebut, jika butuh bantuan saya juga bersedia membantu, mungkin temen2 angkatan 2004 juga sependapat dengan saya.

Demikian pemberitahuan dari kami, agar dapatnya Anda memakluminya. Dan mohon maaf atas segala kekurangan.


Read more....

Perlukah matakuliah yang fresh pada jurusan Teknik Informatika? Pertanyaan ini sengaja saya angkat untuk dapat ditanggapi pihak kampus agar dijadikan pertimbangan.

Mudah2an kampus menanggapi usul ini. Betapa saya pribadi atau mungkin kita semua mendambakan sebuah inovasi di era teknologi informasi yang perkembangannya serba cepat ini. Sungguh ironis menurut saya jika perkembangan yang begitu cepat ini dipandang dengan sebelah mata. Sama sekali saya tidak merendahkan matakuliah yang ada saat ini. Namun saya bermaksud agar pihak kampus mau meninjau kembali akan materi yang ada dalam matakuliah tersebut, apakah masih layak ataukah perlu direvisi lagi sehingga bisa beradaptasi dengan cepatnya perkembangan TI.

Saya rasa perlu adanya suplemen baru bagi materi2 kuliah yang ada dikampus dengan mengadopsi teknologi baru sehingga sebuah teori atau matakuliah lama menjadi lebih fresh dan menarik bagi mahasiswa karena sesuai dengan perkembangan teknologi.

Tidak perlu menunggu DIKTI misalnya untuk melakukan perombakan materi, karena perombakan yang saya maksud bukan merupakan perubahan terhadap apa yang digariskan namun menyesuaikan dengan teknologi baru dengan tetap memperhatikan apa yang telah digariskan.

Menurut saya ini bukan masalah kualitas dosen. Tapi komitmen dari semua dosen untuk mereconstruksi apa yang akan diajarkan, bahkan kalo perlu dibuat semacam team riset yang berfungsi membuat modul2 kuliah yang UPTODATE dimana kalo perlu juga bisa melibatkan para praktisi yang bener2 bergelut dibidangnya. Jika ada dosen yang mungkin kurang faham nantinya bisa diadakan training dulu yang akan dilakukan oleh team tersebut. Kalo perlu juga melibatkan mahasiswa.

Jika itu dilakukan wah kayaknya kampus kita bener2 akan menjadi No 1 yang berani melakukan perubahan signifikan, Tidak melulu materi menjadi hak prerogatif dosen sehingga apa yang disampaikan seringkali adalah sesuai dengan kemampuan dosen.

Itu usul pertama, kalo mungkin itu terlalu sulit untuk dilakukan, ada satu lagi usul bagaimana jika ada mata kuliah tambahan yang materinya bener2 fresh dan langsung diajar oleh praktisi yang berkompeten. Misalnya materinya tentang :

- Internet Marketing
- Search Engines Optimization
- Online Earning
- Blogging
- Modern Hacking
dst.

Mohon tanggapannya.


Read more....

Belum wisuda memang, tapi dah selesai pendadaran tinggal nunggu wisuda yang insya Alloh pada bulan mei 2008 besok. Sebenarnya ada perasaan was2 takut ada masalah yang membuat aku bisa gagal wisuda besok. Misalnya ada matakuliah wajib yang belum diambil seperti yang terjadi pada mas Wahyu anak Teknik Elektro 2004 gagal wisuda gara2 ada satu matakuliah yang belum dia ambil. yang paling aku takuti lagi adalah kesalahan sistem informasi akademik kampus yang belum stabil betul, maaf ini yang curhat ibu2 yang bertugas di bagian akdemik UTY, bu Wid dan bu Tutik, dan juga temen2 angkatan diatas 2004 yang merasa dirugikan. Jadi misalnya udah ngambil matakuliah tapi di SIA belum ngambil, Udah ngambil dan dapet A ditulis dapet D (kalo sebaliknya sih nggak papa hehehe!) jadi hati2 buat yang lain termasuk aku. Pastikan buat dulu transkip nilai sementara sekarang juga atao bukti khs jadi ntar kalo ada "pengurangan" skor bisa langusng protes dengan bukti itu, tapi kalo ada "peningkatan" skor. saya sarankan diem aja hehehe ya harus jujur donk (jujur gak ngasih tahu, lhoo ah up 2 u).

Mudah2an gak ada masalah Amiiien, tapi setelah lulus mo ngapain yah.

1. Kerja? Sebenarnya malez banget aku lagi pengen nyantai hehehe kayak pas waktu kuliah bisa ngabisin waktu-waktuku di warnet dan programming dikos tapi tiap bulan dapet kiriman uang yang lumayan dari Ortu heheh. Aku masih pingin seneng2 dulu ah. sebenannya aku pengen kerja tapi yang nggak mengikat aku artinya kalo aku lagi enjoy aku kerja kalo lagi BT yang gak kerja tapi duit ngalir terus hehhe, ada gak sih yang kayak gitu. Tapi ya ntar aku harus kerja dapet uang yang cukup untuk hidupku dan masa depanku.

2. Kuliah Lagi S2? Pengen sih cuman kalo inget ma tugas2na yang banyak banget aku jadi malez juga. Masalah biaya aku juga harus pikir 20 kali kasihan Ortuku udah segede ini masih minta terus, malu aku meski mereka juga nyuruh aku S2. Kan ada beasiswa! susah dapet biasiswa yang bener2 full aku pengen nyari yang full biar nggak repotin ortu. Yang aku nggak habis pikir kenapa kampus nggak ngasih beasiswa yang untuk lanjutin kuliah. Apakah aku berhak menerimanya? aku nggak tahu tapi setidaknya dengan IPKku yang lumayan hehehe kalo sistemnya gak error mungkin sekitar 3,9 seharusnya adalah beasiswa S2 tapi kayaknya gak ada wah jadi agak nyesel nih kuliah disini coba kalo di UGM pasti dah dikirim ke Luar Negri!

3. Mendalami Agama? aku juga pengen banget dalami agama kalo perlu kuliah di Mesir Al Azhar pengen ngikutin suksesnya fachri di novel ayat2 cinta. Gak kok aku pengen perbaiki akhlakku yang semakin lama nggak terawat gara2 kenal ma komputer. Aku pengen sejuknya ISLAM mengalir dan merasuk dalam sukmaku. I Love ISLAM, sebuah agama yang aku pilih bukan aku ikut2an tradisi dari ortu ato keluarga.

Jadi pengen cerita nih! aku awalnya berpikiran agak liberal ato pemberontak maksudnya gini kenapa aku sekarang beragama Islam ikut2an kah, karena Ortuku Islam kah, Karena temen2ku Islam kah? karen sekolah dan lingkunganku Islamkah? aku jawab dengan jujur Ya karena itu semua.Aku percaya bahwa dari banyak agama didunia ini hanya satu yang bener secara subjektif aku sebut Islam yang bener tahu alasanya karena selama 20 tahon lebih semua orang disekelilingku menyebut bahwa Islam itu benar. Gimana jika dulu aku lahir ditengah2 orang non muslim ato ditengah hutan seperti tarzan masihkah aku yakin bahwa Islam adalah benar?

Aku jadi agak drop aku berniat aku harus obyektif memandang sebuah agama hingga aku

menemukan mana yang benar. Misalnya aku gak mau udah capek2 mengerjakan suatu ajaran agama tapi ntar tetep masuk neraka, pas protes sama Tuhan, katanya lha dulu waktu hidup didunia kamu salah pilih agama sih wah jadi nyeselkan, tahu gitu dulu pindah agama aja.Mulai saat itu aku mulai berpikir obyektif memandang agama. Mencari kebenaran sehati. Aku cari tahu tentang agama lain secara obyektif (baca buku, cari diinternet, diskusi, buka mata dan telinga). Kisah2 orang2 yang masuk Islam dan kisah2 orang yang Keluar dari Islam.

Belajar tentang Islamologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang agama islam dengan tujuan mencari kelemahan Islam. Maupun agama lainologi intinya ilmu yang mempelajari suatu agama untuk mencari kelemahannya salah satunya ada "Kristologi". Aku tetep harus obyektif dalam hal ini, aku anggap bahwa diriku ini lahir dihutan dan tidak tahu agama sama sekali.

Dari hasil cari tahu tersebut hingga aku bisa mengurutkan agama yang menurut pandanganku entah sudah obyektif ato belum dengan urutan dari tinggi ke bawah

- Islam (nomer satu)
- Kristen -> Protestan (nomer dua)
- Katolik (nomer tiga)
- budha (nomer empat)
- hindu (nomer lima)

Intinya sesuai dengan urutan kalo seandanya Islam gak ada maka aku akan memilih Kristen jika Kristen gak ada aku akan memilih Katolik dst.

Pindah Agama adalah masalah yang berat meskipun kita sudah menganggap bahwa agama A adalah benar disamping itu akan banyak tentangan dari orang2 luar kita. Tapi aku berpikir ini maslahku aku tidak ingin kekecewaan dan penyesalan tiada arti di akherat (neraka) nanti akan terjadi yang penting aku sekarang sudah berusaha mencari dan seandainya masih tetep salah aku gak terlalu nyesel nantinya. Dan aku yakin bahwa apabila kita berusaha Tuhan pasti akan membalas usaha kita dengan memberitahu mana agama yang bener.

Seperti yang aku urutkan diatas bahwa kristen merupakan saingan kuat no 2 agama terbaik versi aku makanya aku hingga sekarang masih terus membandingkan dua agama itu. Referensiku antara lain : Internet yang membahas tentang kristen yang ditulis oleh orang kristen, begitu juga dengan Islam, Islamologi, Kristologi, Karya2 Ahmad Deedat tetang Kristologi, Website2 yang menghina Islam, Kumpulan Cerita2 Nyata Orang yang masuk Islam (aku haru banget baca ini), Kumpulan Cerita2 Nyata orang yang keluar dari Islam (banyak yang keluar agama karena nikah dengan non muslim, dipaksa, karena miskin, karena penyakit disembuhkan oleh orang non muslim aku belum lihat atau baca orang2 yang keluar karena peristiwa religius atau petunjuk tuhan seperti yang ada pada cerita2 orang masuk islam), Selain itu aku tidak ragu2 tanya langsung pada non muslim misalnya kawan, pendeta, pastur dll, Lalu Cerita tentang Keaslian AlQuran dimana gak ada (atau minimal aku belum tahu) yang bisa buktikan bahwa AlQuran itu bukan Asli dari Tuhan, begitu juga tentang keaslian Injil dimana tidak sedikit yang mengatakan bahwa Injil sekarang udah tidak Asli lagi dari Tuhan, banyak yang mengatakan sumbernya dari tuhan namun kata2nya dari manusia mengingat ada beberapa versi dari Injil seperti King James yang paling populer itu yang merupakan revisi dari yang sebelumnya artinya kan udah ada yang mengedit. Sarjana2 Injil pun juga tidak menyangkalnya bahkan ada yang bilang bahwa meskipun injil begini begitu artinya sudah tidak asli lagi tapi Injil masih yang terbaik dibanding yang lain. Karena ini aku jadi gak simpati untuk pilih kristen sedangkan di Islam untuk AlQurannya adalah asli atau sama dari dulu sampe sekarang ya sama tetep asli gak ada revisi sama sekali.

Bagi yang seneng belajar tentang agama2 bisa hubungi aku, dan sharing tentang agama yang akan jadi penentu di akherat nanti. Jangan sampe nyesel karena kita gak bisa nyalahin sapa2 kecuali diri kita sendiri. Sebagai seorang intelektual seharusnya kita jangan hanya ikut2an lingkungan tapi ikutilah mana yang benar. Bukan yang benar menurut kita pribadi tapi yang benar menurut pandang obyektif yang realistis, adil dan tidak memihak kecuali memihak kebenaran. Kalo kita berusaha pastu Tuhan Yang Sebenarnya akan memberikan kita jan yang terbaik. Ingat kita anggap agama A bener karena 20 tahon lebih kita di "cekokin" sama lingkungan kita tentang Agama A, sedangkan agama C,D,E kita nggak pernah tahu yang sebenarnya. Pelajarilah, Buka Mata dan Telinga toh gak ada salahnya.

Udah ya kok jadi curhat tentang Agama. Lanjut ke bagian selanjutnya.

4. Nikah? wah untuk yang ini gimana ya? kalo ada yang nawarin sih aku mau aja tapi kalo nikah dengan pilihanku atau pacarku sekarang misalnya, aku gak mau. Aku takut salah pilihan

karena aku nggak mau nikah karena nafsu tapi aku nikah ingin untuk ibadah, betapapun itu sangat sakral dan aku merasa saat ini belum cukup umur maklum masih 22 tahun. Kalo ngikutin rosul ya berarti kurang 3 tahun lagi. Siapa ya gadis/janda yang beruntung itu? (beruntung ato rugi fid?). Kenapa kok gadis ato janda? ya kita kan gak tahu jodoh kita ma gadis ato dah janda, nabi aja ma janda apalagi aku yang orang biasa yang penting di ridhoi sama Allah SWT.

Aku nggak tahu yang mana yang jadi pilihan awalku selepas wisuda ini. Jujur aja aku sering nangis memikirku diriku yang semakin lama semakin dewasa ini tapi belum bisa buat orang tuaku tersenyum bahagia dan tersenyum bangga atas apa yang aku lakukan, aku nggak tahu apa yang mereka inginkan, kalo masalah prestasi akademik sudah sejak kecil aku langganan juara tapi ternyata ortuku nggak bangga juga atas prestasi itu.
Jadi habis wisuda ini targetku adalah bikin orang tuaku bangga, senang, dan bahagia punya anak seperti aku, bukan untuk sombong namun "ku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangan mencintaimu" aku ingin berbakti pada ortuku yang selalu baik padaku selama ini. Aku akan buktikan itu aku akan bahagiakan mereka sebelum memikirkan

terlalu banyak tentang diriku. Doakan yach!


Read more....
















-->>
Sukses film Ayat-Ayat Cinta menjadi batu loncatan besar bagi Carissa Puteri. Berkat peran sebagai Maria dalam debut layar lebarnya itu, paras cantik gadis kelahiran Frankfurt, Jerman, 12 September 1984 tersebut kian akrab di mata masyarakat.

"Aku mau jadi kayak mama. Apa saja, pokoknya kayak mama." Jawaban itulah yang selalu keluar dari bibir Carissa Puteri saat ditanya soal cita-cita.

Sejak kecil, Carissa tidak pernah punya impian menjadi dokter, pramugari, atau insinyur. Dia hanya terobsesi dengan keteguhan mamanya dalam membesarkan anak-anaknya.

Ketika usianya baru menginjak empat tahun, Carissa harus menerima kenyataan pahit perceraian kedua orang tuanya, Ris Isa Soelaiman dan aktris senior Lily S.P. Sejak itu, dia dan kakak lelakinya, Cesar Putera Soelaiman, tinggal dan dibesarkan sang bunda.

"Mama saya benar-benar sosok yang independen. Dia nggak kawin lagi sampai sekarang. Dia benar-benar hidup hanya untuk anak-anaknya," ujar Carissa.

Kebebasan serta demokrasi yang ditegakkan sang mama di rumah justru membuat Carissa tidak berani melakukan sesuatu yang mengecewakan.

"Segala macam urusan pasti aku konsultasikan ke mama. Termasuk soal pacar," kata pemegang gelar sarjana sosial FISIP Universitas Pelita Harapan itu.

Sehari-hari Carissa lebih sering bergaul dengan kakak semata wayangnya. Tak heran kalau di masa kanak-kanak Carissa cenderung tomboi dan lebih menyukai permainan anak laki-laki. Salah satunya bola basket.

"Baru pas SMA mulai berubah. Pengin juga lebih kelihatan cewek dan girly," ungkapnya.

Akting bukan dunia asing bagi Carissa. Ibundanya adalah aktris terkenal di era 1980-an dan masih aktif bermain di beberapa judul film seperti Legenda Sundel Bolong (2007, garapan Hanung Bramantyo- sutradara AAC juga).

Keinginan untuk menjajal aktivitas seperti sang ibu pun mulai terbentuk dalam diri Carissa. Namun, saat itu orang tuanya ingin Carissa lebih dulu fokus di bangku sekolahnya.

Menginjak semester akhir kuliah, pertengahan 2006, Carissa mulai memberanikan diri menjajal peruntungan dengan mengikuti casting yang dibuka beberapa rumah produksi. Awalnya, tidak semudah yang dia bayangkan. Kegagalan demi kegagalan sempat dirasakan.

"Tapi, saya nggak mau nyerah. Saya selalu berpikir, kegagalan adalah awal kesuksesan saya," tukas gadis yang sampai saat ini menjalin komunikasi dengan ayahnya itu.

Titik cerah mulai menghampiri beberapa bulan kemudian. Salah satu rumah produksi menelepon Carissa dan menawari casting sebuah sinetron.

"Sinetron pertama saya berjudul Siti Nurbaya. Waktu itu saya cuma jadi peran pembantu," katanya. Dalam dua tahun terakhir, lima judul sinetron telah dia mainkan. Yaitu, Jangan Pisahkan Aku, 1 Bunga 4 Kumbang, Anggun, Hikmah 3, dan I Love U Bos

Langkah Carissa akhirnya sampai pada sebuah tawaran casting untuk layar lebar produksi MD Pictures Ayat-Ayat Cinta (AAC). Tidak langsung menerima, Carissa mengaku ragu dan takut setelah membaca skenario film yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karangan Habiburrahman El Shirazy itu.

"Baru baca skrip, saya sudah pesimistis. Kayaknya susah banget. Apalagi saya belum pernah baca novelnya. Takut masyarakat nggak puas dengan akting saya. Tapi, saya putuskan untuk tetap ikut casting. Eh, beberapa hari kemudian ditelepon orang MD. Katanya saya diterima untuk ngisi karakter Aisha," kenang gadis yang memiliki darah keturunan Jerman, Belanda, Jawa, dan Palembang tersebut.

Carissa pun menjalani proses reading untuk mendalami karakter Aisha selama hampir dua bulan. Namun, perubahan rencana di detik-detik terakhir membuatnya panik. Kurang dari sepuluh menit sebelum jumpa pers syukuran prasyuting film AAC di kantor MD, sutradara serta produser memutuskan untuk menukar peran. Carissa diminta memerankan karakter Maria yang sebelumnya diplot untuk Rianti Cartwright.

"Nggak tahu ada pertimbangan apa. Setelah meeting, produser, sutradara, dan penulis tiba-tiba men-switch karakter saya dan Rianti," tutur Carissa.

Beruntung, saat itu masih ada waktu beberapa minggu untuk memasuki karakter baru yang dibebankan padanya.

"Setelah filmnya jadi, ternyata banyak orang yang bilang aku memang lebih cocok jadi Maria dan Rianti sebagai Aisha," sambungnya.

Carissa merasa kaget sekaligus bangga dengan kesuksesan film pertamanya itu. Hingga kini, Carissa mengatakan, dirinya mendapat banyak pujian dari para penonton AAC. Di tengah itu semua, ternyata dia juga merindukan kritik.

"Ini film pertama. Pasti banyak kekurangan. Pengin dengar kritik dan saran dari orang yang sudah nonton (AAC). Sampai sekarang, komentarnya bagus-bagus saja," tukasnya.

Saat ini, kata Carissa, dirinya mungkin belum bisa mewujudkan cita-cita menjadi seperti sang mama yang menghabiskan hidup untuk buah hati. Namun setidaknya, dia bisa mengikuti jejak sang bunda mengukir karir di dunia film.


Read more....