Selamat Datang di blog komunitas mahasiswa dan alumni Teknik Informatika angkatan 2004 Universitas Teknologi Yogyakarta

Aceh yang sering dikenal masyarakat umum sebagai Serambi Mekah, Siapa warga Indonesia yang tidak kenal dengan propinsi yang satu ini, propinsi yang terkenal dengan warganya yang mayoritas Muslim. Propinsi yang terkenal dengan para pejuang-pejuangnya yang gagah berani, tapi sayang beribu sayang daerah Aceh sekarang juga terkenal dengan daun ganja atau ladang ganjanya, juga ditambah terkenal dengan pembrontakan yang dilakukan oleh GAM (gerakan aceh merdeka +1976-2005) serta terkenal dengan Bencana Tsunami yang begitu dasyat akhir tahun 2004 lalu. Apapun itu demikianlah Aceh dimata masyarakat umum jika menjawab pertanyaan tentang Propinsi yang paling ujung Indonesia ini, kebanyakan masyarakat mengingat Aceh dengan Serambi Mekahnya / Pejuang-pejuangnya(Pahlawan Aceh) / Tsunaminya / GAMnya / Ganjanya dll

Pagi itu matahari seakan tersenyum, langit cerah serta udara yang sangat sejuk itulah bumi Aceh waktu itu. Ini kisah ditahun 2001 Sebut saja BEDU (nama samaran/sekarang salah satu mahasiswa FST UTY Jogja) dia waktu itu adalah seorang siswa yang masih duduk dibangku kelas 3 (diSMK N 2 Langsa). BEDU lahir di Aceh tapi dia bukan keturunan asli Aceh orang tuanya adalah seorang pendatang dari pulau seberang, Waktu itu tepat dibulan puasa, BEDU diajak pergi ke pulau jawa pulau yang belum pernah didatanginya, BEDU hanya mengetahui pulau tersebut dari berita-berita media serta cerita dari orangtuanya. Tapi dibenak BEDU memang sudah punya keinginan suatu saat jika waktu itu tiba dia akan pergi ke pulau tersebut.

Singkat kata singkat serita BEDU yang kala itu dalam suasana liburan sekolah karena kebetulan waktu itu BEDU baru pulang dari kota Stabat Sumatera Utara menyelesaikan tugas PKL (Praktik Kerja Lapangan). malam itu tepat di awal bulan puasa BEDU ditawarin oleh nenek dan kakeknya ikut ke pulau jawa untuk liburan atau silahturahmi sama familinya di pulau seberang, secara spontan BEDU langsung menjawab:IYA SAYA MAU BANGET, BEDU langsung menanyakan orangtuanya (Bapak dan Ibu) orangtua BEDU juga dengan senang hati memberi izin atau membolehkan BEDU ikut nenek dan kakeknya pergi ke Pulau Jawa.

Selang beberapa hari, jadwal keberangkatan atau hari yang telah disepakati untuk berangkat ke Pulau Jawa itu tiba, jadi kepergian BEDU keJawa bersama kakek dan neneknya serta Anwar (anwar adalah sahabat / tentangga BEDU) pagi itu BEDU diantar oleh bang Pram (sekarang salah satu Prajurit TNI berpangkat Sersan Dua). setelah sampai diterminal kota Peureulak, BEDU disuruh mencari tiket BUS tujuan Jawa, secara kebetulan BEDU berjumpa dengan Bang Agus (salah satu Agen Tiket kota itu) BEDU menanyakan berapa harga tiket keJawa serta jam berangkat BUSnya, Bang Agus menjawab harganya segini dan berangkat paling lambat jam 3 sore, lalu BEDU berpikir sejenak dan tidak lama berpikir BEDU memberi keputusan setuju untuk membeli tiket tersebut, sebenernya BEDU agak ragu jika keberangkatan dari terminalnya sore, BEDU takut jadwalnya molor atau terlambat karena BEDU tidak menginginkan keberangkatan malam soalnya waktu itu Kota Peureulak sangat menakutkan jika malam tiba, tentunya bagi orang yang bukan keturunan Aceh atau berdarah Aceh, dan hal yang menakutkan lagi akhir-akhir itu maksudnya pada waktu itu banyak sekali kasus kasus penyanderaan orang atau warga keturunan Jawa (berdarah Jawa). penyaderaan tersebut kadang berujung kematian dan kadang juga berujung tebusan agar bisa lepas dari penyaderaan personil GAM (Gerakan Aceh Merdeka).Selama menunggu BUS keberangkatan diterminal Peureulak BEDU dan rombongan (nenek,kakek,anwar) hanya duduk dan menunggu sesekali jalan-jalan serta sholat karena waktu dzuhur telah tiba sedangkan BUS belum juga kunjung datang, sampai Jam 3 sore BUS juga belum juga datang, lalu BEDU menjumpai Bang Agus untuk menayakan keberangkatannya, bang Agus menjawab sebentar lagi.. sampai jam 5 sore BUS juga belum kunjung tiba batang hidungnya (maksudnya batang hidung BUS. Dengan muka agak masam dicampur dongkol alias agak marah BEDU menjumpai Bang Agus lagi tentang keberangkatannya. Lagi lagi Bang Agus menjawab sbentar lagi dek... saking sebel alias kesel BEDU agak emosi dan Bang Agus menjawab Maaf dek, BUSnya masih diperjalanan (Lhoksumawe). Wah kala itu BEDU naik pitam alias ngomel-ngomel karena perjanjian pertama atau keberangkatan yang dijadwalkan paling telat jam 3 sore. BEDU juga sudah gak bisa ngomong apa-apalagi karena mau gimana lagi tiket sudah dibeli dan waktu juga sudah sore kalaupun mau ganti agen BUS juga sama saja. Akhirnya magrib tiba dan BEDU serta rombongan buka puasa (kala itu magrib diAceh sekitar jam 18.40) BEDU kala itu menyapa anwar dan menayakan pada anwar, AN.... NANTI KAMU DUDUK SAMA AKU YA...BIAR NENEK SAMA KAKEK SOALNYA KALO AKU DUDUK SAMA KAKEK ENTAR SUSAH MEROKOK (waktu itu BEDU masih takut dimarah kalo ketahuan merokok) tapi Anwar tidak menanggapi dengan serius dalam ariatan Anwar diam saja saat BEDU bertanya akan duduk sama siapa. waktu itu sekitar jam 19.30 BUS datang dan Anwar sama nenek masuk duluan ternyata Anwar duduk didepan nenek, kalo BEDU duduk persis sebelah kakek, padahal duduk disebelah kakek sangat tidak diharapkan BEDU kala itu soalnya BEDU tidak leluasa untuk merokok.

Baru saja BUS berangkat beberapa menit dari terminal kota Peureulak kurang lebih 15 menit perjalanan tepatnya sekitar perbatasan daerah Alue Nirih dan Sungai Raya BUS distop atau diberhentikan oleh sekerumunan orang tak dikenal, semua orang diBus panik dan bertanya tanya ADA APA INI ADA APA INI...... Dengan cepat beberapa orang diantara mereka langsung menaiki Bus lewat pintu depan karena waktu itu pintu belakang tidak ada yang membuka dan kebetulan BEDU persis disamping pintu belakang, BEDU sangat ketakutan waktu itu, ternyata mereka adalah pasukan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) sekitar 4 personil GAM naik kedalam Bus melakukan sweeping atau razia yaitu mencari orang selain suku Aceh atau warga pendatang, diantara mereka menanyakan atau mengajak ngobrol satu persatu penumpang Bus untuk mengetahui suku dari masing-masing penumpang, karena posisi Anwar waktu itu ditengah maksudnya tempat duduknya Anwar lebih dulu ditanya oleh salah satu dari GAM tersebut, BEDU sempat mendengar pertanyaan dari GAM tersebut yang artinya : KAMU MAU KEMANA.... Karena Anwar sangat minim pengetahuan bahasa Aceh dan mungkin hapir tidak paham bahasa Aceh (maklum Anwar dari kecil memang hidup dipulau jawa dan bergaul kebanyakan sama orang suku jawa) terus GAM tersebut bertanya menggunakan bahasa indonesia karena GAM tersebut mengetahui kalau Anwar tidak bisa berbahasa Aceh dan mungkin kalaupun Anwar mengerti bahasa Aceh orang GAM tersebut aka tetap mengetahui kalau Anwar itu bukan orang Aceh atau suku Aceh, GAM itu bertanya pada Anwar KAMU MAU KEMANA..... Anwar menjawab MAU KE JAWA... BEDU mendengar dari belakang jawaban Anwar tersebut dalam benak BEDU : WAW KETANGKAPLAH KITA.... dan ternyata benar GAM tersebut menodongkan senjata dan menyuruh Anwar turun dari Bus, Anwar langsung turun dari Bus melewati pintu belakang persis melewati BEDU karena BEDU duduk disamping pintu belakang sama kakek, dan seinget BEDU waktu Anwar turun digiring salah satu personil GAM Anwar langsung disambut dan digiring ke belakang dan seterusnya BEDU tidak bisa melihat lagi karena Anwar sudah diluar Bus, setelah menurunkan Anwar GAM tersebut melihat nenek, tapi nenek sama sekali tidak ditanyai apa apa mungkin karena perempuan dan sudah nenek-nenek lagi, BEDU sambil menunggu giliran ditanya BEDU dsangat ketakutan dan pura-pura tertidur waktu itu. BEDU menutup wajahnya dengan jaket hitam . dengan kaget dan gemeteran karena tiba-tiba saja giliran BEDU ditanyai oleh GAM.. Seingat BEDU waktu itu GAM tersebut menanyakan seperti ini HAI BANGUN.... MASIH SORE TIDUR,...... BEDU langsung membuka wajahnya yang sengaja ditutupi jaket dan pura pura seperti bener bener bangun tidur, BEDU menjawab ADA APA BANG.....GAM bertanya lagi : MAU KEMANA... BEDU menjawab MAU KE MEDAN. karena takut kalau bilang keJawa terpaksa BEDU harus bohong, tapi yang namanya GAM dan mungkin kalaupun BEDU menggunakan bahasa Aceh sekalipun GAM tidak bakalan percaya kalu BEDU itu orang Aceh atau suku Aceh, waktu itu GAM yang naik kedalam Bus berseragam lengkap layaknya TNI / tentara, cuman pangkat serta embel-embel jabatan dan lain lain tidak ada hanya lambang bendera Aceh, dan rata rata mereka bercadar tapi ada juga yang tidak cuman rambutnya panjang mungkin GAM tersebut tidak sempat untuk pergi ke salon atau ke tukang pangkas hehehehehe.Untuk senjata mereka juga sangat lengkap dan BEDU hanya mengingat senjata yang dibawa GAM panjang-panjang serta besar menakutkan mungkin kalau di TNI/ tentara seperti M16 serta Minimi dan juga ada yang membawa pistol, dengan nada membentak GAM tersebut langsung menodongkan pistolnya tepat di dada BEDU dan berkata : TURUN KAMU....kakek waktu itu yang persis disebelah BEDU panik dan gak bisa bebuat apa apa begitu juga nenek mereka panik banget karena Anwar dan BEDU diturunkan dan dibawa GAM. hanya selang beberapa detik setelah BEDU turun, Bus langsung bergegas berangkat kembali.. waktu itu BEDU turun tidak disambut atau diawasi oleh personil GAM. ternyata setelah turun di jalan tersebut berderet deret personil GAM mungkin kalau BEDU boleh mengira ngira sekitar 40 - 50 personil anggota GAM dijalanan merazia setiap Bus atau kendaraan yang lewat, padahal jalan tersebut adalah jalan utama Banda Aceh - Medan, BEDU waktu itu dengan perasaan yang sangat takut dicampur sedih dan seakan akan sangat menyesal ikut pergi keJawa, tapi BEDU hanya pasrah dan berdo'a sama Allah SWT serta dzikir dan terus berdo'a agar bisa lari dari penyanderaan GAM, tapi Anwar waktu itu tidak berjumpa BEDU karena begitu juga BEDU tidak melihat Anwar mungkin saking ramainya dijalanan personil GAM yang lalu lalang dan mungkin Anwar juga seperti BEDU merasa pasrah, dan ternyata jalan tersebut jauh sekali dari perkampungan warga karena dekat dengan tambak-tambak serta kebun kelapa, sebenarnya mungkin sekitar 500 meter sudah perkampungan warga tapi kampung tersebut adalah kampung mati karena rumah-rumah penduduk kebanyakan telah kebakar dan warga setempat meninggalkan rumahnya masing-masing, tempat penyaderaan tersebut juga jauh dari POSKO TNI maupun POLRI, kalaupun dekat mungkin juga kalau hanya setingkat KORAMIL atau POLSEK jelas hancur karena anggota GAM waktu itu sekitar 40 - 50 personil bersenjata lengkap. BEDU waktu itu bener bener gak tau mau kemana dan bagaimana hanya pasrah sama Allah SWT, dan kalaupun memang harus mati malam itu juga ya bagaimana lagi mungkin memang sudah waktunya pulang. selama beberapa menit BEDU dalam penyanderaan GAM memang bisa dibilang beruntung karena GAM tidak mengawasi atau memegang ketat serta dibiarkannya BEDU lalulalang disekitar kerumunan personil GAM, sebenarnya dalam benak BEDU sempat terpikir untuk lari dan kabur tapi BEDU tidak ada nyali untuk lari karena bila personil GAM tersebut tau pasti mereka akan tidak segan segan menembak atau membunuh BEDU ditempat. BEDU waktu itu hanya membawa jaket yang dipakai untuk menutup muka serta tas yang dibelinya sewaktu siang didekat terminal, duit waktu itu BEDU juga hanya mengantongi sekitar 200ribu karena duit semuanya dipegang oleh nenek dan kakek begitu juga dengan pakaian semuanya diBus didalam TAS. tidak tau sudah berapa lama BEDU sama gerombolan GAM dipinggir jalan sambil ngelihatin personil GAM menyetopi atau memberhentikan setiap kendaraan yang lewat tapi BEDU juga sama sekali melihat Anwar mungkin karena konidisi waktu itu gelap karena malam hari ditambah ramai sekali lalu lalang personil GAM dipinggir jalan maupun yang ditengah jalan menyetopi kendaraan yang lewat untuk sweeping atau razia orang pendatang., BEDU waktu itu secara kebetulan atau gak taulah yang jelas do'a BEDU dikabulkan agar bisa lepas dari penyanderaan tersebut dan minta umur panjang serta diberi keselamatan sama Allah SWT, BEDU melihat Bus sedang di razia lagi oleh GAM dan dengan nekat BEDU berniat untuk masuk kedalam Bus tersebut tapi BEDU juga sudah pasrah jika memang personil GAM akan menembak BEDU saat itu juga, tapi BEDU dengan jaketnya menutupi kepalanya serta menggendong tas kecilnya, BEDU berlahan mendekati Bus tersebut dan memasuki Bus lewat pintu depan, padahal disaat BEDU naik ke dalam Bus BEDU berpapasan sama salah satu personil anggota GAM, tapi mungkin GAM tersebut tidak mengetahui kalau BEDU adalah sanderanya. pada saat BEDU masuk kedalam Bus tersebut selang beberapa detik Bus tersebut berangkat, BEDU mencari bangku kosong dan kebetulan didepan ada satu bangku kosong, entah itu punya penumpang yang diturunkan oleh GAM entah memang kosong yang jelas BEDU langsung duduk, orang-orang disebelah BEDU juga sempet terkejut karena BEDU tiba-tiba masuk ke dalam Bus. ada seorang perempuan paruh baya menanyai BEDU : DEK TADI ADEK DITURUNIN SAMA MEREKA YA (dengan tidak menyebutkan GAM) BEDU menjawab : IYA KAK.. orang tersebut langsung bilang : WAH KAMU BERSYUKUR BANGET, KARENA BIASANYA KALAU DISANDERA MEREKA, KALAU GAK DIBUNUH YA MINTA GANTI TEBUSAN. BEDU menjawab : IYA KAK sambil mengucap syukur Alhamdulillah. dan selang sekitar 20 menit Bus yang dinaiki BEDU berhenti disebuah lestoran atau rumah makan, ternyata disitu BEDU berjumpa lagi dengan nenek serta kakek, langsung meluk BEDU dan nangis... nenek dan kakek serta semua orang dilestoran tersebut mendekati BEDU menayakan bagaimana bisa lolos dan bagaimana Anwar? BEDU menceritakan kejadian meloloskan atau kabur dari penyaderaan GAM, dan BEDU juga menjawab tidak bertemu Anwar karena waktu itu gelap dan ramai sekali, BEDU memang sama sekali tidak ketemu Anwar waktu diturunin atau waktu disandera oleh GAM.

Dan akhirnya Anwar sampai sekarang tidak pernah terdengar kabar beritanya, entah dia masih hidup atau sudah meninggal, kami semua sangat kehilangan Anwar apalagi orangtua kandungnya, harapan BEDU apapun yang terjadi semoga Anwar diberi jalan yang terbaik sama Allah SWT. Jikalau Anwar memang masih hidup didunia ini semoga dia bisa kembali, tapi jika Anwar memang sudah meninggal semoga dia diberi kebahagianan dialam sana.

Next >>> BEDU pindah sekolah ke Pekanbaru (di SMK N 5 Pekanbaru) setelah lulus BEDU melanjutkan pendidikan di Politeknik PPKP Yogyakarta Program D3 Teknik Informatika dan sekarang sedang menyelesaikan Studi di Program S1 Teknik Informatika - Fakultas Sains dan Teknologi - Universitas Teknologi Yogyakarta.

Jika anda mempunyai tanggapan atau kritik dalam CERKISNYA (cerita kisah nyata) ini silahkan anda dapat mengisi komentar atau menghubungi yang bersangkutan dengan alamat dibawah ini :

Full Name : Supriyatno S Asmadiwirya

Email : script_kiddies2020@linuxmail.org / mamaspri@gmail.com

YM : kucingkujauh

FS : http://profiles.friendster.com/sharecode